Bila saya ditanya akan hal seperti itu, yang saya akan
sadari pertama bahwa : kinerja yang baik akan datang dengan manajemen anggota
yang baik oleh ketuanya. Tentunya saya akan meng-upgrade diri saya terlebih dahulu sebelum saya menjadi pemimpin
anggota saya yang lain.
Setelah itu, saya akan mencari tahu terlebih dahulu SWOT
mereka. Dengan mengetahui SWOT mereka, kepribadian mereka, saya bisa tahu
kelebihan dan kekurangan serta job desk
yang sesuai dengan keterampilan mereka. Setelah itu, saya juga akan melakukan
pendekatan intrapersonal terhadap anggota, untuk menjalin kekerabatan antara
anggota dan ketua, karena sering timbul permasalahan seperti anggota yang tidak
mempercayai ketua, semangat tiba-tiba turun di tengah kepengurusan, dll. Nah,
dengan pendekatan intrapersonal terhadap anggota, kita jadi lebih mengerti akan
keinginan anggota, apa yang sebenarnya diharapkan anggota terhadap kita sebagai
ketua ataupun harapan pada organisasi keseluruhan. Dengan itu, kita juga jadi
lebih mengetahui apakah ada satu anggota yang bisa dikatakan “tersinggung”
terhadap anggota lain, ataupun bahkan ke kita sebagai ketua.
Nah, dengan mengetahui poin-poin penting di atas, kita bisa
dengan cermat membentuk suasana yang kondusif di dalam kepengurusan. Dan lagi,
apabila memang ada “clash” dalam
kelompok, maka kita sebagai ketua bisa mengambil jalan tengah dalam
permasalahan tersebut.
Dari poin-poin di atas, yang paling ingin saya tekankan
yakni suasana yang kondusif. Sebenarnya, suasana yang kondusif bukan hanya
tugas ketua, tapi melibatkan semua elemen yang ada dalam kepengurusan. Dengan
menciptakan suasana yang kondusif, akan tercipta tidak hanya hubungan yang baik
antar elemen, tapi juga satu kesinergisan gerak yang nantinya akan membawa
organisasi tersebut terbang melesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar